Feature Update

6/recent/ticker-posts

Ad Code

zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

Kerja keras Kuli Singkong di Lampung Timur

 


Feature, Lampung Timur - Cengkraman tangan dengan otot yang terlihat kekar menggerakkan cangkul jenis panco begitu lincah. Gunungan singkong di atas bak mobil truk berkapasitas 10 ton hanya perlu waktu tidak lebih dari satu jam, sudah diturunkan oleh tiga kuli.

"Yah begini berat nya kerja kuli singkong. Mau kerja apa lagi, penting halal untuk keperluan keluarga dan nyaman untuk saya," ucap Sudar, kuli singkong 50 tahun itu, saat ditemui Kupas Tuntas.

Sudar bareng dua temannya menyandarkan punggung pada pagar tembok sembari duduk di atas tanah. Kulit nya yang berwarna kecoklatan terlihat mengkilap sebab siraman keringat dari lubang pori-pori sesudah menurunkan singkong seberat 10 ton.

Sudar bareng rekan nya berangkat dari pagi hari, dan kembali pukul sembilan malam, bahkan sampai sebelas malam. Sebab saat ini lagi gencar-gencarnya panen singkong.


"Sekarang musim panen besar. Jadi kami sama kawan-kawan kerjanya hingga lembur. Pokok saya target hingga pukul 11 malam pulang," ungkapnya.

Sementara upah yang didapat Sudar bareng rekan nya dari empunya lapak, yakni Rp7 ribu per satu ton nya, andai dari pagi sampai malam pukul 23.00 WIB, enam orang kuli menurunkan singkong dari mobil 100 ton, upahnya Rp700 ribu.

"Rp700 ribu upah dari pagi sampai tengah malam, dibagi enam orang jadi satu orang kebagian Rp125 ribu an lah. Sudah lumayan untuk keperluan sehari-hari," tuturnya.

Matahari perlahan membenamkan wujudnya. Tetapi puluhan mobil truk bermuatan singkong masih terlihat ngantri di lapak singkong di pinggir jalan lintas timur, Desa Way Areng, Kecamatan Mataram Baru.


Pemandangan tersebut membuktikan bahwa kuli-kuli singkong di lapak itu masih harus menguras tenaga.

"Sampean lihat sendiri, sudah jam 17.30, mobil masih ngantri, kerjaan kami masih lama," jelas Sudar, seraya menunjuk di sejumlah truk yang ngantri.

Anjlok nya harga singkong tidak pengaruhi upah kuli. Artinya berapa harga singkong, upah yang diterima Sudar dan kawan-kawan nya tetap Rp7 ribu per ton nya.

"Ya bila di lapak beda, saya tidak tau. Tapi disini ya segitu," pungkas lelaki berperawakan kurus tetapi berotot. (Agus. S)


Sumber : Kupastuntas.co

Posting Komentar

0 Komentar